Selasa, 22 April 2014

Hujan es

Sore hari tadi itu heboh dengan hujan es brooh... saya mengalaminya setelah pulang kampus. saking heboh nya kompas pun memberitakan fenomena ini. berikut adalah cuplikannya. cek this out...

JAKARTA, KOMPAS.com — Linimasa Twitter, Selasa (22/4/2014) sore ini, heboh dengan fenomena hujan es batu. Butiran es yang turun tampak berukuran besar dan ramai diperbincangkan.

Akun Twitter Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta melaporkan bahwa di wilayah Kebon Jeruk dan sekitarnya terjadi hujan es disertai angin yang sangat kencang.

Penelusuran Kompas.com, hujan es batu dilaporkan juga terjadi di sekitar wilayah Kemanggisan, Kembangan, Kedoya, dan Karawaci.

"Subhanallah... Jakarta Hujan es batu..baru pertama kali seumur hidup ngalamin. Segede es buat es teh...,"tulis pengguna Twitter dengan akun @Tiar_Chef.

"Panik banget waktu tadi mobil berasa ditimpukin. HUJAN ES. Tadi terik banget. Ya Tuhan ngeri banget...,"tulis pengguna Twitter @roxieve.

"Hujan es :o buat yang di jalan hati2 ya..lumayan gede soalnya..lebih baik menepi dulu aja..,"tulis pemilik akun @stella_scw
Foto-foto es yang turun pun menyebar cepat di linimasa. Tidak hanya sebesar kerikil, beberapa orang bahkan mem-posting es yang seukuran bongkahan batu.
Bagaimana fenomena hujan es bisa terjadi? 
Kumpulan awan yang menggayut di wilayah Jakarta memicu hujan. Namun, ada yang beda dengan hujan pada Selasa (22/4/2014). Hujan bukan air cair, melainkan es

Mengapa demikian?
Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Edvin Aldrian mengatakan, hujan es di Jakarta hari ini dapat disebabkan oleh paduan berbagai faktor.
"Pada siang hari seperti ini, terjadi angin laut. Saat ini, angin laut bergerak lebih cepat sehingga bisa menembus ketinggian lebih tinggi dari biasanya, mencapai freezing level," ujar Edvin.
Edvin mengungkapkan, freezing level terasa di ketinggian 13.000 kaki. "Ketika angin bergerak sangat cepat mencapai wilayah lebih tinggi, yang terjadi uap air mengalami sublimasi, dan akhirnya turun menjadi hujan es," imbuhnya.
Edvin menambahkan, faktor lain yang memicu adalah adanya angin yang bergerak dari daerah lebih tinggi di wilayah selatan DKI Jakarta.
"Angin ini bisa memblokade angin laut dan membuatnya bergerak ke wilayah lebih tinggi," papar Edwin.

Sementara itu, pakar meteorologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Zadrach Leoufij Dupe mengatakan, "hujan es di Indonesia itu umum, terjadi setiap tahun."
Zadrach mengatakan, saat ini Indonesia mengalami pancaroba. Pada masa itu, temperatur lebih tinggi sehingga konveksi juga lebih tinggi, mempengaruhi intensitas pembentukan awan.
Awan yang terbentuk di Jakarta adalah awan kumulonimbus yang tinggi dan tebal. "Saat jatuh, harusnya awan mencair. Tetapi kalau ukuran butiran cukup besar, akhirnya ketika jatuh masih dalam bentuk es," kata Zadrach.

yaaa seperti itu lah kira-kita... pesan saya tetap berhati-hati jakarta cuacanya mulai extreem sepertinya.. sekian dan terimakasih

SUMBER : kompas.com

RezaMaulana 1401123200
@R16Maulana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar